Rindu
“kamu itu nyebelin!”
“hah? hahaha kok aku sih?”
“soalnnya kamu bikin kangen! -,-”
Em, oke. Dari percakapan di atas bisa disimpulkan
bahwa rindu itu menyebalkan. Terlebih rindu yang terus menggebu-gebu namun
harus ditahan untuk beberapa hari, bahkan minggu, bahkan bulan, parahnya, kalo rindu di simpan selamanya. Hii~
Tapi, bisa disimpulkan juga bahwa orang yang selalu
membuat kita merasa rindu itu menyebalkan. Terlebih jika kita tidak bisa
melampiaskan rindu kita pada orang yang membuat kita merindukannya.
Eh, btw, itu percakapan apa ya? Oh iya, itu si
Nimas yang bilang gitu semalem. :3 baru kali ini dia bisa begitu, em, if you know what I mean lah. (,--)
******
Rindu. Terkadang rindu itu seperti hujan. Datang
dengan seenaknya tanpa peduli dengan keadaan orang-orang.
Rindu tercipta ketika
2 (atau lebih) orang tidak bertemu untuk beberapa saat, dan mereka memikirkan
tentang orang yang beberapa saat tidak mereka jumpai. Duh, rumit. Mungkin gini;
rindu tercipta ketika 2 (atau lebih) orang saling merindukan satu sama lain. Lah, sama aja, Crit! ( -,-)
Rindu. Terkadang rindu itu seperti banjir. Orang
tak yang tak bersalah pun merasakannya.
Jika
kamu merindukan seseorang, apa yang akan kamu lakukan? Sms? Memandangi fotonya?
Atau hanya menyimpannya dalam hati saja? Bah! Temui dia yang kau rindu. Kalau
memang keadaan tidak memungkinkan, telpon! It
will be better if you do what I said. Wkakak mboh, ra urusan karo grammar.
:p
Rindu. Terkadang rindu itu seperti berandalan. Susah
diatur.
Ketika rindumu sudah
kebangetan dan masih saja tersimpan direlung hati, maka perlahan rindu itu akan
berubah wujud jadi marah-marah-geje. Dasar.. ( -,-)